featured Slider

Featured Post

Serba-serbi Peluang dan Tantangan Travel Blogger

Hi!

Mungkin, bisa dibilang aku belum lama berkecimpung di dunia ini dibanding travel blogger senior inspiratifku seperti Mba Trinity dan Mas Ariev Rahman. Tapi siapapun bisa menulis pengalamannya di platform ini toh?


Awal Mula Jadi Travel Blogger 


Aku lulusan Desain Komunikasi Visual Universitas Tarumanagara, lulus diwisuda tahun 2014. Aku anak perempuan satu-satunya, anak kedua dari tiga bersaudara. Dulu aku gak dapat privilege buat jalan-jalan. Larangan orang tua yang protektif ya itu salah satu alasannya. Faktor lain ya karena faktor keuangan karena traveling juga butuh uang.


Dulu, traveling itu hal yang sulit aku dapatkan izinnya. Jadi setiap kali bisa keluar aku mau buat pengalaman itu jadi hal yang tak terlupakan. Awal mula menulis blog sebenarnya untuk kenang-kenangan aja. Rasanya, tulisan di blog itu jadi oleh-oleh yang tak lekang oleh waktu. 

Buatku, bisa traveling sekarang itu privilege karena dulu gak ada kesempatannya dan susah dapet izinnya. So, I wanna make the best of it!

Waktu masih jadi anak ahensi, aku memanfaatkan waktu weekend dan cuti untuk traveling. Yes! Dulu aku graphic designer yang saat ini menjadi travel blogger/content creator. Ada yang gitu juga kan pastinya? Kuliahnya apa, tapi jadinya malah apa. But, that's okay! Awalnya dulu aku traveling yang dekat, misal di Jakarta karena domisiliku di Jakarta, ikut open trip yang diadakan akhir pekan sabtu-minggu, atau one day trip aja. 

Di sela kesibukan menjadi graphic designer di ahensi tadi, aku mulai mengisi tulisan di blog dan upload foto-foto perjalanan juga di Instagram. Seiring berjalannya waktu, ada tawaran pekerjaan untuk mengulas produk di blog. Aku dihubungi via direct message di Instagram. Saat itu, kali pertama aku merasa menemukan potensi dan peluang dari menulis blog. Aku senang sekali! Ternyata tulisanku di blog ada yang baca dan berpotensi menghasilkan uang. 

Dari Hobi Jadi Profesi 


Akhirnya setelah hampir 6 tahun bekerja di kantor ahensi, aku resmi resign jadi budak korporat dan menjadi fulltime travel blogger dan freelancer. Perjalanan menjadi travel blogger sesungguhnya baru dimulai. Pendapatanku tidak tetap dan harus berusaha lebih untuk mendapatkan uang.

Selanjutnya, aku mencoba untuk mengikuti beberapa lomba blog, lomba foto, dan lomba video. Semua informasinya kudapat dari website serbakuis. Kadang menang, kadang kalah. Tapi ya namanya juga usaha. Hadiah dari lomba-lomba yang pernah kudapat itu bervariasi; dari voucher pulsa, voucher staycation, barang elektronik, uang, hingga paket trip. 


Selain itu, karena aku suka posting di instagram juga, beberapa klienpun datang dari sana. Diajak gabung ke komunitas, ajakan barter produk, hingga mendapat networking. Sesungguhnya aku ini introvert, tapi di dunia ini, sosialisasi, komunikasi, dan membangun networking itu penting. 

Sebenarnya ada berbagai peluang usaha yang bisa didapat dari menulis blog. Berdasarkan pengalamanku, pendapatan dari blog antara lain bisa didapat dari menulis ulasan produk, jasa, hotel, tempat wisata, liputan acara, serta menjadi narasumber. Selain itu, bisa dari program afiliasi dengan menautkan link atau kode tertentu pada tulisan di blog. 

Apalagi sekarang ada sebutan populer di generasi Gen Z yaitu profesi content creator yang membuat konten bukan di blog tapi juga di media sosial lainnya seperti Tiktok, Instagram, dan Youtube. Itu yang aku lakukan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan media sosial. Padahal dulu akupun gak bisa bikin video.


Apa Enaknya Jadi Travel Blogger?


Travel blogger melalukan perjalanan dan membagikan pengalaman melalui blog dan media sosial lainnya. Punya blog sendiri, enaknya aku bisa menulis apapun yang aku mau; misal tentang referensi tempat wisata, tips & trick, dan itinerary wisata. Terlebih secara lebih mendetail karena di platform blog, kita juga memasukkan foto, video, dan link. 

Enaknya jadi travel blogger tentu kita bisa jalan-jalan gratis, cobain produk, jasa, atau staycation gratis. Selain itu yang gak kalah penting adalah bisa ketemu orang-orang baru bahkan orang-orang hebat yang gak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa aku akan bertemu sosok itu. Misalnya waktu aku naik kereta panoramic bareng pak Sandiaga Uno atau bisa jalan-jalan bareng ka Rikas Harsa, idolaku sejak zaman MTMA. Kalo kalian traveler, pasti dulu pernah nonton program TV ini kan?


Beberapa klien menganggap blog ini sebagai bagian dari media/jurnalis. Travel blog membawaku ke tempat-tempat indah di Indonesia. Aku menulis liputan acara atau destinasi dan juga menghasilkan pendapatan dari hal tersebut. Misalnya waktu liputan Festival Lewetaka di Banda Neira dan Hutan Perempuan di Jayapura bersama Econusa. 

Hingga akhirnya mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu Ambassador Anugerah Pesona IndonesiaMungkin itu salah satu yang membedakan kami dengan kreator lain, kami punya platform ini. Platform blog yang tulisannya akan selalu ada di halaman pencarian google. Begitupun kata Alm. Muh. Syafaat founder Anugerah Pesona Indonesia, beliau pernah mengatakan bahwa blog adalah rumah kami. 

Tantangan Jadi Travel Blogger


Memulai perjalanan menjadi travel blogger, kita pasti mengeluarkan biaya sendiri untuk keluar kota atau keluar negeri. Konsisten jalan-jalan juga jadi tantangan. Rasanya kalo gak jalan-jalan jadi gak ada konten karena sebagian besar konten perjalanan ya dibuat di luar rumah. 

Perlu diketahui juga untuk memulai ini, awalnya pun kita membutuhkan modal. Membuat blog memang gratis, tapi untuk keluar jalan-jalan butuh transportasi, butuh ide membuat konten, butuh pulsa untuk paket wifi, membayar domain, dan perintilan lainnya. 

Proses memiliki dan mempertahankan platform ini tidak mudah. Perkembangan digital dan media sosial yang semakin populer, aku anggap sebagai kesempatan untuk memperluas networking. Aku tetap menaruh link artikel pada profil media sosial dan membagikan link blog post ke media sosial lainnya.


Beradaptasi dengan media sosial, aku juga pernah membuat microblog, dengan memadukan unsur foto dan tulisan sehingga lebih menarik perhatian pembaca. Sebagai lulusan Desain Komunikasi Visual, sedikit banyak ilmu desainku ternyata bisa kepake juga nih.

Sama seperti penyanyi, koki, dan profesi lainnya, blogger/content creator juga sudah ada banyak sekali. Tentu ini menjadi tantangan juga bagaimana kita bisa bertahan di industri ini. Aku sendiri berusaha membangun personal branding-ku agar terlihat berbeda dibanding yang lain. Sedikit lebih beda lebih baik daripada sedikit lebih baik kan?


Aku berusaha beradaptasi dengan perkembangan zaman, menjalin networking, dan terus belajar untuk menilik topik unik dari perjalananku. Suatu hari nanti, aku ingin sekali menulis buku. Semoga bisa terwujud. Terima kasih untuk dukungan teman-teman para pembaca blog ini. Jangan lupa follow media sosialku juga yang tertera di bawah ini ya!

_____

Keep in Touch
Thanks for reading!

Cashless Mudah Transaksi dengan Digitalisasi BRI

Mudah Bertransaksi dengan Digitalisasi BRI

Perkembangan era digital, kini sangat berdampak terhadap gaya hidup kita, termasuk perilaku bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan dengan akses yang mudah dan cepat. Selama 128 tahun, BRI terus melakukan adaptasi dan meningkatkan layanan terutama bertransformasi dalam layanan digitalisasi untuk memberi kemudahan bertransaksi kepada masyarakat Indonesia. 

Keuntungan Transaksi dengan Layanan Digitalisasi BRI


Sebagai generasi sat-set anti ribet, tentu saya sangat terbantu dengan layanan digitalisasi BRI yang bahkan bisa diakses dalam genggaman ponsel saja. BRI memberi layanan perbankan digital yang membuat hidup jadi lebih mudah, seperti layanan tarik uang tanpa kartu, digital customer service, BRILink, Qlola, dan aplikasi BRImo.

Bagi saya, membuka rekening BRI kini mudah dan cepat melalui aplikasi BRImo tidak perlu datang ke bank. Bahkan saat berbelanja online dan di luar negeri sekalipun, kita dapat menggunakan BRImo untuk bertransaksi. Jadi gak perlu khawatir jika tidak membawa uang tunai, karena transaksi digital menggunakan BRImo lebih praktis. 

Transaksi dengan Salah Satu Layanan Digitalisasi BRI

BRImo memiliki banyak fitur, salah satu yang sering saya gunakan adalah QRIS BRImo untuk membeli makanan atau belanja. Pembayaran dengan QRIS BRImo sangat menguntungkan karena kita bisa mengumpulkan poin yang dapat ditukar dengan berbagai macam voucher belanja dan kupon undian BRImo FSTVL. Jadi makin cuan kan?

Dengan BRImo, saya juga gak perlu repot keluar rumah. Segala transaksi dapat dilakukan secara digital, seperti membayar tagihan listrik, air, pulsa, top up BRIZZI, dan transaksi lainnya. Kemudahan bagi saya si anak cashless, sangat efisien dan hemat waktu. Gak hanya itu, bahkan untuk membeli atraksi wisata dan tiket kereta api bisa pakai BRImo lho! Saya sadar, ternyata BRImo sangat menguntungkan dan mempermudah transaksi saya saat traveling


Aplikasi BRImo ini telah memiliki serifikat ISO 20000-1:2018 dari Robere & Associate sejak November tahun 2021. Selain itu, layanan digital ini juga telah melalui uji kemanan penetration test, untuk melindungi keamanan transaksi nasabah dari risiko penyalahgunaan. Oleh karena itu, inovasi digital BRI berperan membantu masyarakat untuk mengakses layanan perbankan yang aman dan terpercaya.

BRI Dukung UMKM Lokal


Salah satu hal yang saya suka sebagai nasabah BRI adalah BRI memiliki beberapa program yang mendukung UMKM. Misalnya acara BRIlianpreneur yang berkolaborasi dengan banyak UMKM, termasuk dalam digitalisasi pembayaran. Manfaat layanan digitalisasi BRI ini tentu menguntungkan UMKM untuk memperluas jaringan pemasarannya.

Beberapa produk lokal yang saya milikipun, saya dapatkan dengan transaksi dan promo dari BRI. Jadi pahlawan UMKM, BRI dukung UMKM naik kelas melalui digitalisasi, pelatihan, dan inovasi. Program pemberdayaan yang solutif untuk mengembangkan kompetensi masyarakat.

Bersama Chef Chato di Ungkea Jungle Resto

Sebut saja Chef Charles Toto, chef yang berasal dari Jayapura Papua yang pernah saya temui dan memiliki restoran unik di tengah hutan. Ternyata beliau didukung oleh BRI untuk melakukan workshop pelatihan UMKM inovasi sagu untuk mengoptimalkan produk lokal dan menjaga alam

BRI telah banyak membantu brand lokal menuju global. Dengan layanan digitalisasi, BRI membantu tingkatkan pendapatan UMKM melalui pilihan pembayaran yang mudah dan efisien. Misalnya, kalau dulu masih menggunakan mesin EDC, sekarang transaksi pembayaran dapat lebih cepat dan praktis menggunakan QRIS BRImo.

Bank BRI Hadir di Tengah Masyarakat Indonesia


BRI memiliki jaringan luas yang mencakup kota besar hingga pelosok daerah di Indonesia. Saya teringat saat perjalanan ke Banda Neira beberapa waktu lalu. Katanya kalau ke sana, kita harus menyiapkan uang tunai yang cukup karena Bank sulit ditemukan di sana. Saat itu, saya bertanya kepada pemilik penginapan, 

    "Memangnya di sini ada bank apa?"
    "Bank BRI saja di sini", katanya.

BRI hadir memberi makna di tengah masyarakat Banda Neira. Walau demikian, saya tetap melakukan transaksi digital untuk pembayaran penginapan karena lebih efisien. Sebagian besar masyarakat Banda Neira pasti memiliki rekening Bank BRI. 

BRI didirikan tanggal 16 Desember 1895 oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche en Spaarbank der Inlandscha Hoofden. Bank yang didirikan untuk membantu masyarakat desa pada masa itu. Gak heran ya kalau sekarang BRI memiliki banyak cabang dan agen BRILink yang hadir di tengah masyarakat Indonesia. 

Tangguh menghadapi tantangan di era globalisasi, BRI sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar di Indonesia sukses beradaptasi dalam dunia digital yang semakin berkembang. Saya yakin, BRI telah banyak berkontribusi untuk kehidupan berbagai lapisan masyarakat di Indonesia.

BRI untuk Indonesia terus meningkatkan layanan dan transformasi digital untuk memberi kemudahan transaksi masyarakat Indonesia. Selamat bertransformasi dengan layanan digitalisasi untuk membangun negeri!


Sumber Referensi:
https://bri.co.id/
https://www.suaranet.id/2023/10/21/transformasi-layanan-digital-bri-bagi-masyarakat-indonesia/
https://www.rri.co.id/bisnis/182955/bri-terus-kembangkan-transaksi-digital


__

Keep in Touch
Thanks for reading!

Naik LRT Jabodebek Ada Water Refill Station lho!


Akhirnya setelah penantian panjang, LRT Jabodebek resmi beroperasi untuk umum. Perjalanan dari rumah kali ini, aku berangkat dari LRT Jakarta Pegangsaan Dua - Velodrome, lanjut naik Transjakarta koridor 4 turun di halte Dukuh Atas. Lalu keluar dari halte menuju stasiun LRT Dukuh Atas yang lokasinya gak terlalu jauh dari situ. 

Btw LRT Jakarta yang aku naikki dari Pegangsaan Dua - Velodrome itu gak nyambung ya sama LRT Jabodebek. Dari segi ukuran dan perusahaan yang menanganinya juga beda. Tapi buat warga Kelapa Gading, Pulomas, Rawamangun, dan sekitarnya seperti aku memang LRT Jakarta ini sangat membantu. 

LRT Jabodebek kereta tanpa masinis.

LRT Jabodebek dikendalikan tanpa masinis, dengan sistem kendali kereta berbasis komunikasi (CBTC: Communication Base Train Control) Grade of Automation tingkat 3. Tapi gak perlu khawatir, karena di dalam kereta juga ada Train Attendant untuk memastikan perjalanan kita lancar.

Saat ini, LRT Jabodebek melayani rute pelayanan perjalanan dari Dukuh Atas ke Cibubur dan Bekasi. Tentu rute ini menguntungkanku juga karena aku jadi punya opsi transportasi yang lebih mudah, murah, tanpa macet menuju daerah Cibubur dan Bekasi dari Jakarta Utara.  

Line 1 Stasiun Harjamukti, Ciracas, Kampung Rambutan, TMII 
Line 2 Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang
Line 3 Stasiun Jatimulya, Bekasi Barat, Cikunir 1, Cikunir 2, Jatibening Baru, Halim
Stasiun Sentral Transit ada di Stasiun Cawang. 


Untuk saat ini tarifnya masih flat Rp5000 sampai 30 September 2023. Lalu tarif promo hingga Februari 2024 akan dikenakan sebesar Rp20.000 untuk jarak terjauh. Namun untuk ke depannya tarif akan dikenakan sebesar Rp5000 untuk 1km pertama dan Rp700/kilometer selanjutnya. Pembayaran dapat menggunakan kartu elektronik, seperti e-money, link aja, Kartu Multi Trip (KMT).

Biaya Transportasi yang aku keluarkan dari Kelapa Gading - Cibubur:
  • LRT Jakarta Pegangsaan Dua - Velodrome Rp5000
  • Transjakarta Pemuda Rawamangun - Dukuh Atas Rp3500
  • Stasiun LRT Dukuh Atas - Stasiun LRT TMII Rp5000*

Bisa dibilang penggunaan LRT Jabodebek saat ini masih dengan waktu yang terbatas. Jadi pastikan kita mencari tahu waktu keberangkatan awal dan akhir LRT Jabodebek. Untuk saat ini, Stasiun Halim juga belum dapat digunakan untuk naik-turun penumpang karena sedang ada pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Oya setelah naik LRT Jabodebek, menurutku ada 3 hal yang diupayakan untuk mengajak masyarakat sama-sama menjaga lingkungan; 

Kurangi Polusi Naik Transportasi Umum

Pembangunan infrastruktur transportasi di Jakarta sudah makin berkembang. Walaupun masih ada yang harus ditingkatkan, tapi harus kita dukung. Dalam hal mengurangi polusi udara dan kepadatan kendaraan di Jakarta, ada beberapa moda transportasi publik yang bisa kita gunakan. Selain Bus Transjakarta, commuter line, MRT, LRT Jakarta, juga ada LRT Jabodebek yang baru saja rilis. Sudah coba?

Water Refill Station Kurangi Sampah Botol Plastik 

Satu hal yang patut diancungi jempol adalah penyediaan water refill station yang aku lihat di Stasiun Dukuh Atas. Aku juga pernah melihat hal sejenis di Stasiun Gambir. Ini menjadi green movement yang bisa diimplementasi juga di tempat lainnya untuk mengurangi sampah botol plastik. Jika kita membawa botol minum sendiri, kita bisa isi ulang air seperti di negara Singapura.  

Tempat Sampah Pilah

Harapanku semoga kita sebagai masyarakat bisa menjaga fasilitas yang ada dan tidak membuang sampah sembarangan. Tempat sampah pilah sudah disediakan di stasiun. Pilah sampah harusnya juga jadi bagian dalam lifestyle kita. Semoga sampah yang dipilah dapat didistribusi/diolah dengan baik. 

Vibes-nya berasa kaya di Singapore ya

Pada Stasiun LRT Dukuh Atas terdapat Jembatan Penyeberangan (JPM) yang menghubungkan LRT Jabodebek dengan moda transportasi umum lainnya seperti; Bus Transjakarta, Stasiun KRL Sudirman, MRT Dukuh Atas, dan Kereta Bandara. 

Bersamaan dengan pembukaan JPM Dukuh Atas, ternyata ada Festival Kuliner Nusantara 'Jalur Negeri Rasa' hingga 30 September 2023. Untuk ke depannya semoga tetap ada gerai-gerai makanan juga, soalnya pas gak sengaja lewat aja bawaannya jadi pengen jajan, terus ada tempat makannya juga. 

Senangnya bisa eksplor Jakarta lebih mudah karena didukung dengan transportasi umum yang semakin nyaman. Yuk kita naik transportasi umum!

__

Keep in Touch
Thanks for reading!

5 Tips Foto Traveling Biar Makin Estetik

Buatku, mengabadikan momen saat traveling itu sangat penting! Setiap perjalanan pasti punya ceritanya sendiri dan dokumentasi traveling justru yang bikin kangen jalan-jalan lagi. Simak tips foto traveling estetik ala Pink Travelogue berikut supaya foto kamu makin kece;

1. Lap Lensa Kamera Sebelum Foto


Untuk menghasilkan foto yang bagus, hal yang paling penting adalah foto tersebut tidak blur. Tapi seringkali kita lupa bahwa handphone kita ditaruh di dalam tas atau kantong celana juga bisa membuat lensa kamera HP jadi butek. Alhasil foto kita jadi burem gitu lho. Jadi jangan lupa untuk lap lensa kamera sebelum foto agar hasil foto saat traveling lebih jernih. 

2. Ambil Sudut Pandang Unik


Sebelum datang ke destinasi wisata, aku suka melihat referensi foto di tempat tersebut, sehingga ada bayangan seperti apa tempatnya. Cari waktu terbaik saat berkunjung atau perhatikan waktu untuk momen yang kita inginkan. Misalnya saat momen sunrise/sunset/bluefire, dsb. 

Kita bisa gunakan fitur panorama pada HP jika mengambil foto landscape sehingga pemandangan terlihat lebih luas dan indah. Selain itu, kita bisa mencoba ambil sudut pandang unik misalnya low angle atau menggunakan foreground.

3. Sesuaikan Outfit dengan Tempat Wisata


Pemilihan outfit yang tepat juga bisa bikin foto liburan makin keren. Kita bisa pakai baju yang cerah agar terlihat lebih kontras saat di foto atau memilih menggunakan baju putih saat di pantai atau tempat formal. 

Biasanya baju putih, hitam, dan merah selalu ada dalam daftar perlengkapan traveling-ku. Tips lainnya, kamu juga bisa gunakan properti seperti kacamata hitam atau topi. Dua benda ini juga selalu aku bawa saat traveling
Jangan lupa siapkan memory HP/kamera dan baterai cadangan/powerbank

4. Edit Foto dengan Preset


Aku biasanya melakukan tahap edit dulu sebelum upload foto ke media sosial, tentu agar hasilnya lebih bagus. Ada beberapa pilihan aplikasi editor foto seperti VSCO, Snapseed, dan Adobe Lightroom. Kalau aku menggunakan preset di aplikasi Adobe Lightroom. Preset ini bisa disesuaikan sesuai dengan tone tampilan media sosial kamu. 

5. Pakai Jasa Edit Foto


Seringkali, foto yang kita inginkan saat traveling itu gak sesuai. Bisa karena destinasi wisata yang ramai, faktor cuaca, keterbatasan waktu, dan lain-lain. Tapi tenang aja, sekarang kamu bisa edit foto traveling kamu di INSTAREPARA

Foto di Torean-nya Gunung Sumbing.

INSTAREPARA bakal sulap foto kamu jadi makin keren! Dengan menghilangkan keramaian orang, menghapus orang, mengganti background, dan masih banyak lagi. Kamu bisa konsultasikan foto traveling kamu di sini ya!. Sayang kan, sudah jauh-jauh traveling tapi hasil fotonya kurang oke? 

Selamat liburan!

__

Keep in Touch
Thanks for reading!

Minum Teh Talua Penambah Stamina Khas Sumatera Barat

Teh Talua Minuman Tradisional Khas Sumatera Barat

Perjalanan menuju homestay di Kerinci dimulai dari Bandara Internasional Minangkabau. Iya, meeting point kami di sana. Perjalanan ditempuh sekitar tujuh jam. Di perjalanan tentu aku tidur, lumayan bisa istirahat sejenak. 

Kami berhenti di daerah Surian untuk makan siang. Surian terletak di perlintasan jalan dari Padang atau Solok menuju Solok Selatan (dan sebaliknya). Aku menyebutnya rest area, karena banyak sekali pilihan makanan di sana dan tempat ini memang jadi tempat istirahat para pengemudi sebelum melanjutkan perjalanan. Kata Mas Aji driver kami, Surian diambil dari nama kayu. 

Aku menyantap nasi setengah porsi, ayam bakar, dan sayuran rebus. Mas Aji juga merekomendasi minuman khas Sumatera Baratdi di sini, Teh Talua namanya.  Awalnya aku ragu sebab teh tersebut dicampur dengan telur mentah. Katanya sih, Teh Talua berkhasiat untuk menambah stamina. Berhubung aku penasaran, jadi mari kita coba!


Segelas Teh Talua atau Teh Telur disajikan dengan jeruk nipis. Setelah diaduk dan diberi jeruk nipis, ternyata Teh Talua enak juga! Menurutku rasanya seperti teh tarik di kedai kopi modern dan teksturnya kental. Sepertinya perasan jeruk nipis itu yang membuat aroma dan rasanya gak amis telur.

Konon dulu Teh Talua disajikan untuk para bangsawan. Ternyata Teh Talua ini masuk dalam deretan Warisan Budaya Tak Benda lho! Jika berkunjung ke Sumatera Barat, jangan lupa cobain minuman tradisional yang satu ini ya.

_____

Keep in Touch
Thanks for reading!

Labora Homestay Penginapan View Terbaik Gunung Kerinci

 

Labora Homestay View Gunung Kerinci.

Tak terasa setelah menempuh perjalanan roadtrip sekitar 7 jam dari Padang ke Jambi, kami tiba di homestay sebelum keesokan harinya mendaki Gunung Kerinci. Warna langit senja yang cantik dengan latar Gunung Kerinci mengantarkan kami ke Labora Homestay, penginapan dengan view terbaik di kaki Gunung Kerinci.

Setelah menaruh barang-barang di kamar, kami diajak ke rooftop. Area yang cukup luas dengan view langsung menghadap Gunung Kerinci terpampang nyata, indah sekali! Kami menginap di lantai dua, fasilitas di kamar cukup lengkap termasuk air minum, pemanas air minum, teh, kopi, water heater untuk mandi, dan WiFi pastinya.


Keesokan hari, kami menyantap sarapan yang disediakan. Ada pilihan nasi goreng dan soto ayam. Cuaca hari itu sangat cerah, view pemandangan Gunung Kerinci menemani pagi kami. Setelah sarapan, aku sempat membawa teh hangat ke rooftop dan menikmati keindahan Gunung Kerinci dan Kebun Teh Kayu Aro yang luas.

Aku menginap di sini sebelum dan sesudah mendaki Gunung Kerinci. Lokasi Labora Homestay sangat strategis, tak jauh dengan pintu rimba Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh. Selain menjadi spot terbaik untuk melihat indahnya sunrise dan sunset Gunung Kerinci, Labora Homestay juga dekat dengan beberapa tempat makan, toko perlengkapan mendaki gunung, bahkan ada minimarket persis di sebelahnya. 

Cobek Bakar Sambal Kerinci. Pedesnya bikin kuping pengeng tapi enak!

Hanya dengan berjalan kaki, kita bisa mampir ke warung makan Cobek Bakar Sambal Kerinci. Dua malam terakhir, aku makan di sini karena cocok di lidah dan harganya juga terjangkau. Sebelum pulang kembali roadtrip ke Padang, aku sempat membeli oleh-oleh teh khas Kayu Aro yang dijual di minimarket tadi. Harganya mulai dari Rp7000 saja. Sampai jumpa lagi Kerinci!

Labora Homestay Kerinci
Alamat Jalan Raya Pasar Kersik Tua, Batang Sangir, Kec. Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi 37163
Telephone 0822 4556 9979/0823 8360 4788
Instagram @labora_kerinci


__

Keep in Touch
Thanks for reading!

Keadilan Iklim dan Desa Tenggelam di Demak


Apakah kamu pernah mendengar desa tenggelam di Indonesia? Di kawasan Demak, beberapa desa sudah tenggelam akibat dampak perubahan iklim. Salah satunya adalah Desa Timbulsloko di pesisir Demak. Desa ini semakin parah tenggelam sejak 2017. Artinya sudah lima tahun berlalu. 

Area yang dulunya sawah-sawah yang ditanam padi dan pemukiman warga kini berubah. Kenaikan permukaan air laut membuat masyarakat sulit beraktivitas. Memangnya darimana sih kenaikan air laut itu berasal?

Singkatnya, ada dua faktor penyebab kenaikan permukaan air laut, yaitu air laut menghangat dan mengembang, serta melelehnya lapisan es atau gletser yang mencair. Semua itu dikibatkan karena pemanasan global/global warming yang dihasilkan dari gas rumah kaca (termasuk dihasilkan dari kegiatan manusia juga). Permukaan air laut yang meningkat ini yang menyebabkan desa atau kawasan pesisir perlahan akan tenggelam.


Sebenarnya gak hanya itu, kenaikan permukaan air laut juga menyebabkan gagal panen, juga musnahnya flora dan fauna, karena logikanya area tersebut ya sudah tenggelam. Lokasi Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki banyak kawasan pesisir Indonesia sangat berpotensi mengalami bencana akibat naiknya permukaan air laut. Ini adalah bukti nyata kalau krisis iklim bukan hoax! 

Selain menenggelamkan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, perubahan iklim juga berdampak pada penurunan jumlah pasokan ikan yang ditangkap nelayan. Ikan juga bisa migrasi lho kalau kondisi air laut tercemar. Itu yang menyebabkan nelayan juga semakin jauh wilayah tangkapan ikannya. Ya memang seperti efek domino. 

Istilah keadilan iklim atau climate justice mungkin memang jarang terdengar ya. Climate justice harus diupayakan. Keadilan iklim maksudnya adalah jalan keluar yang adil berdasarkan hak, kebutuhan, partisipasi masyarakat atau komunitas yang merasakan dampak terbesar perubahan iklim. 


Hal ini perlu dijamin prosedur hukum untuk memberikan keadlian terutama bagi kelompok rentan karena mereka yang paling terkena dampaknya. Pemerintah harus mengupayakan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, tidak hanya hanya menguntungkan industri, tapi juga masyarakat lokal dan keselamatan bumi.

Pembangunan proyek, pembabatan lahan telah merugikan masyarakat setempat yang seharusnya memiliki hak atas tanahnya, juga termasuk di dalamnya masyarakat adat. Masyarakat menanggung langsung dampak krisis iklim itu tanpa tahu soal kebijakan yang ada.  

Contohnya ya desa-desa tenggelam di Demak tadi. Banjir Rob, mereka menyebutnya. Tak ada lagi sawah hijau, lapangan untuk bermain anak-anak, hingga akses jalan yang terputus. Masyarakat tentu yang merasakan langsung dampaknya. Ada yang sudah pindah, namun ada yang masih bertahan di sana karena berbagai faktor. 


Saya rasa harus ada kebijakan dan tindakan nyata untuk memperjuangkan keadilan iklim. Tidak hanya pertemuan-pertemuan yang mungkin menghabiskan banyak dana, tapi juga harus menghasilkan keputusan yang jelas untuk dijalankan.  

Namun persoalan daratan tenggelam ternyata bukan hanya di Demak, nyatanya di tempat saya tinggal di Jakarta juga ada. Saya mendapat informasi dari teman sesaat setelah saya membagikan video mengenai Desa Timbulsloko yang tenggelam. Ada Masjid Waladuna di Penjaringan Jakarta Utara. Bahkan lokasinya sudah terdeteksi google maps dengan nama Masjid Tenggelam Muara Baru.

Fenomena perubahan iklim bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi di dunia. Di Planet Bumi, satu-satunya  planet tempat kita tinggal. Perubahan iklim memang telah memberikan dampak signifikan terhadap kondisi sosial dan ekonomi. Diperkirakan tahun 2050, kenaikan permukaan laut akan lebih meningkat lagi. Kebayang gak kalau nanti kita akan menghadapi hal seperti ini atau bahkan lebih parah?  

__

Keep in Touch
Thanks for reading!

Referensi:
https://www.kemitraan.or.id/kabar/aksi-perubahan-iklim-mustahil-tanpa-keadilan-dan-partisipasi-publik-yang-bermakna
https://www.antaranews.com/berita/3154385/walhi-indonesia-butuh-uu-perubahan-iklim-untuk-keadilan-iklim
https://reefresilience.org/id/stressors/climate-and-ocean-change/sea-level-rise/
https://www.walhi.or.id/aksi-perubahan-iklim-mustahil-tanpa-keadilan-dan-partisipasi-publik-yang-bermakna

Join Over 65k + Subscribers