Ada yang punya ide buat liburan weekend ini? Rasanya bosen kalau cuma pergi ke mall terus, belum
lagi macet di jalan, dan suasana yang gitu-gitu aja. Tapi sekarang banyak agen
travel di instagram yang open one day
trip ke Pulau Seribu, yaitu trip 3 pulau ; Pulau Kelor, Pulau Onrust, dan
Pulau Cipir. Yuk jadi anak pantai seharian!
Wisata one day trip
ini lumayan jadi alternatif liburan singkat yang murah meriah. Cocok buat kamu
yang sibuk tapi mau liburan sebentar dari rutinitas. Harga trip cukup terjangkau (rate
Rp. 70.000 – Rp. 100.000), tapi biaya transportasi ke meeting point bisa jadi lebih mahal dari harga tripnya. Haha. Just prepare guys!
|
Tambak-tambak nelayan. |
Kami berkumpul di Dermaga Muara Kamal. Dermaga Muara Kamal
beda ya sama Dermaga Muara Karang. Katanya orang-orang suka nyasar pergi ke
Dermaga Muara Kamal, padahal lokasinya (sangat) berjauhan. Saran saya, lebih
baik kamu naik kendaraan online
supaya gak ribet. Soalnya, daerah dermaga
adalah tempat pelelangan ikan dan sangat ramai (+bau amis). Parkiran motor
banyak, tapi kalau parkiran mobil masih minim dan gak terjamin keamanannya.
Fyi, ini adalah
wisata sejarah dan tidak ada penginapan disini. Tapi, jangan keburu bosan dulu
karena ini wisata sejarah. Menurut saya, ini wisata sejarah yang menarik ; ada
di Pulau, masih bisa sambil main di pantai sambil cari kerang, bisa piknik,
pasang hammock buat santai-santai, dan
masih ada peninggalan zaman Belanda (bahkan makamnya masih ada). Agak mistis,
tapi inilah adalah bukti perjalanan bangsa kita.
|
Spotted Onrust and Cipir from Kelor. |
|
My new collections. |
Kami naik kapal kayu menuju ke Pulau pertama yaitu Pulau
Kelor kurang lebih selama 30-40 menit. Selama perjalanan, kamu akan lihat
banyak tambak ikan yang dibuat oleh nelayan sekitar. Sesampainya di Pulau
Kelor, saya kaget sekali karena ada penjelasan tentang Pulau ini. Nama asli
Pulau Kelor adalah Pulau Kherkof, yang artinya makam/kuburan. Hiiyy.
|
Benteng Martello anti meriam. |
Pulau ini gak
begitu besar, oleh karena itu penduduk setempat mengibaratkannya sebesar daun
kelor dan menyebut pulau ini Pulau Kelor. Yang terkenal dari Pulau Kelor adalah
Benteng Martello. Benteng berbentuk bundar dan tinggi ini dibangun oleh Belanda
pada tahun 1850 sebagai bagian dari sistem pertahanan laut kota Batavia. Benteng
Martello sempat runtuh karena tsunami dan letusan Gunung Krakatau.
|
Bata merah kokoh Benteng Martello. |
Selanjutnya, kami pergi ke Pulau Onrust. Pulau ini lebih luas
dari Pulau Kelor. Nama Onrust berasal dari bahasa Inggris “Unrest”, yang artinya tanpa istirahat. Onrust adalah pulau yang
sibuk dan menjadi pusat pemerintahan pada zaman penjajahan Belanda.
|
Reruntuhan bekas rumah sakit. |
Disini ada 1-2 warung makanan yang selalu ramai. Saya dan
Will membeli es kelapa muda yang seger banget. Kayanya jualan kelapa muda dan
minuman dingin lainnya disini bakal laku banget. lol.
|
Nah ini, panas-panas enaknya makan es kelapa muda. |
Pulau Onrust menyimpan banyak sekali sejarah bangsa
Indonesia. Disini ada Museum Pulau Onrust yang berisi mengenai artefak dan
perjalanan pulau Onrust yang dulunya begitu sibuk. Ada gedung VOC, bekas
runtuhan kincir angin dan benteng.
|
Cool weather! |
|
"The Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) Building" |
Selain itu disini banyak sekali bekas reruntuhan
bangunan-bangunan yang dulunya sempat dijadikan penjara bagi pemberontakan,
asrama haji, dan rumah sakit. Di bagian belakang juga terdapat makam Belanda yang
pernah menetap di Pulau Onrust dan makam dari pemimpin pemberontakan DI/TII
yaitu S.M. Kartosoewirjo.
|
Banyak pepohonan rindang di Pulau Onrust. |
|
Ada 8 ruang bawah tanah katanya disana. |
|
Ukiran makam Belanda yang artistik. |
Terakhir, kami melipir ke Pulau Cipir. Disini area pantainya
lebih luas, dan terdapat dermaga yang sangat cantik. Biasanya kita bisa
menunggu sunset yang indah disini. Pulau
Cipir dulunya merupakan bekas rumah sakit untuk penyakit menular dan pusat
karantina jemaah haji yang mau berangkat dan pulang dari Mekkah. Disini masih
terlihat jelas sisa bangunan dan tembok bilik rumah sakit. Dulu calon jemaah
yang ingin menunaikan ibadah haji tidak menggunakan pesawat melainkan naik
kapal laut yang memakan waktu berbulan-bulan.
|
Walaupun agak spooky, lokasinya bisa jadi alternatif buat foto vintage, selain di Kota Tua dan Museum Prasasti Jakarta. |
|
Masih jelas terlihat sisa bangunan bekas rumah sakit. |
|
Jakarta in frame |
Katanya, waktu zaman kolonial Belanda, ada jembatan yang
menghubungkan Pulau Onrust dan Cipir. Tapi karena tsunami dan letusan Gunung
Krakatau, jembatan ini terputus. Konon, dulu orang-orang mati yang berasal dari
Pulau Onrust atau Cipir karena berpenyakit atau disiksa, dibuang ke Pulau
Kelor. Jadi tahu kan kenapa pulau Kelor artinya makam/kuburan?
|
Salah satu pohon ranting di Pulau Cipir. I love it! Taken by Will |
|
Waiting for sunset. |
Buat pulangnya, biasanya ada mobil omprengan yang sudah
menunggu di dekat dermaga Muara Kamal. Biasanya omprengan ini mengantarkan kamu
sampai titik keramaian. Tapi karena beda arah, saya dan Will tetap pulang naik kendaraan
online walaupun lama banget nunggunya.
|
Sayonara! |
0 komentar: