Bagiku wisata alam menjadi salah satu terapi untuk menghilangkan penat dan padatnya kota. Namun masih saja banyak orang yang mengaku "pecinta alam" tapi merusaknya. Contoh sederhana yang suka aku temui saat naik gunung adalah berbagai macam sampah yang ada di sepanjang jalur dan coretan-coretan pada batu atau pohon. Bahkan aku pernah batal snorkeling karena banyaknya sampah di laut.
Monyet aja lagi prihatin nih sama sampah-sampah. |
Ulah pecinta alam yang ngaku-nya cinta alam. |
Konservasi Alam Indonesia dan Pariwisata Berkelanjutan
Terlalu banyak keanekaragaman hayati di Indonesia termasuk didalamnya flora dan fauna yang hanya tumbuh di Indonesia. Sebut saja hewan endemik Katak Bufo Valhallae yang terancam punah karena habitatnya hanya ada di Pulau Weh. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi alam dan sumber daya alam yang besar di setiap pelosok tanah air.
Usi (panggilan kakak perempuan dalam bahasan Ambon) Sally Kailola saat sharing session. |
Sumber: (KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA) https://travel.kompas.com/read/2017/10/26/090200527/liburan-ke-raja-ampat-jangan-lupa-bawa-pulang-abon-ikan |
Sustainable Tourism bukan hanya menjadi tugas pemerintah atau lembaga terkait saja, tapi juga tugas kita sebagai traveler. Iya, aku dan kamu, kita semua yang melakukan perjalanan, kita adalah traveler. Sustainable Tourism adalah bagaimana sebuah daerah yang menjadi tempat wisata yang juga bermanfaat bagi masyarakat setempat, bagaimana kita bisa memahami penduduk lokal disana dengan baik, membantu melestarikan Sumber Daya Alam yang berharga bagi masyarakat sekitar, menciptakan tempat tinggal yang baik, dan berkontribusi untuk alam di masa depan.
Sesungguhnya bisa dikatakan, kita-lah yang membutuhkan dan bergantung pada alam. Kita membutuhkan air bersih dan bahan pangan yang juga berasal dari alam. Kita bergantung pada hutan untuk mencegah banjir, memberi kesejukkan, dan yang terpenting hutan membantu seluruh makhluk hidup di bumi untuk bernafas. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita berkontribusi untuk alam bukan?
Kabar baiknya, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bekerjasama dengan Bank CTBC Indonesia, mengeluarkan produk simpanan dalam mata uang rupiah untuk berkontribusi dalam pelestarian dan konservasi alam, yang dinamakan Tabungan Alamku.
Pada dasarnya Tabungan Alamku memiliki fungsi yang sama seperti kartu ATM lain yang berfungsi untuk menabung dan melakukan pembayaran. Namun kelebihan dari Tabungan Alamku adalah bunga yang lebih besar yaitu 6,25%. Bunga sebesar 1,25% akan langsung didonasikan atas nama nasabah untuk Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan akan digunakan untuk melindungi keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Sehingga nasabah mendapatakan tingkat suku bunga simpanan sebesar 5%.
Dengan membuka rekening Tabungan Alamku, kamu telah menjadi anggota dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), yang turut berpartisipasi dalam pelestarian alam melalui donasi rutin sebesar 1,25%. Dengan terdaftar sebagai member Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), kamu juga bisa berkesempatan untuk mengunjungi konservasi alam secara langsung lho!
Kelebihan Tabungan Alamku |
Tak ada kata terlambat untuk melakukan sebuah perjalanan, dan tak ada kata terlambat untuk berkontribusi untuk Indonesia tercinta. Mari berkontribusi untuk alam melalui Tabungan Alamku.
...
Keep in Touch
seru ya Irene acara kemarin, belajar bersama pentingnya menjaga alam..
ReplyDeleteIya kak Ika. Pentingnya menjaga alam supaya Indonesia tetap lestari ya. See you again ka! ��
Delete