Staycation kali ini adalah yang yang pertama bagiku setelah beberapa bulan terakhir di rumah aja. Aku menginap di Tree House dan GlampingSparks Forest Adventure. Bukan di Bali, tapi ini di Sukabumi. Areanya sangat luas dengan suasana alam terbuka yang asri sekali.
Protokol kesehatan dan kebersihan sudah diterapkan. Sebelum masuk area Sparks Forest Adventure, petugas langsung mengecek suhu tubuh dan juga tersedia hand sanitizer. Setelah itu, kami diantar mobil wara-wiri menuju area penginapan. Jangan heran kenapa harus diantar mobil wara-wiri, soalnya luas resort ini mencapai 12 hektar lho!
Menginap di Rumah Pohon
Berbeda dengan tipe akomodasi pada umumnya, malam pertama aku menginap di Tree House alias Rumah Pohon. Sekilas rumah pohon ini mengingatkanku akan Rumah Pohon Suku Kombai di Papua, yang lokasinya berada di tengah hutan. Sparks Forest Adventure memang mengusung konsep back to nature. Banyak pepohonan dan ruang hijau menghiasi resort ini.
Tree House yang dikelilingi pepohonan.
Ada 3 tipe Tree House yang tersedia, yaitu tipe Tree House Studio, Tree House 3 Bedroom, dan Camp House. Perabot yang ada di rumah pohon ini terbuat dari kayu jati aseli. Aku menginap di tipe Tree House Studio. Setiap kamar tipe ini dilengkapi dengan balkon, sebuah bangku santai, dan 2 bangku lainnya lengkap dengan meja kecil. Jadi bisa sekalian berjemur, ngopi, atau santai-santai untuk melihat sunrise atau sunset.
Perabot serba kayu dan suasananya cozy.
Golden hour jam 4-5 sore, bagus untuk foto atau santai menunggu sunset.
Fasilitasnya juga komplit mulai dari meja kerja, meja rias, teh, kopi, heater, TV, kulkas, wifi, dan toiletries. Letak kamar satu dan lainnya cukup berjauhan kaya si doi, sehingga privasi cukup terjaga. Tree House Studio dilengkapi dengan kamar mandi dalam yang cukup luas. Cocok buat yang mau staycation berdua atau honeymoon.
Untuk tipe Tree House 3 Bedroom terdiri dari 3 lantai, kapasitasnya bisa mencapai 8 orang. Cocok untuk yang mau bawa keluarga atau teman-teman. Ada tempat kongkow outdoor yang cukup luas di lantai dasar. Untuk tipe ini, kamar mandinya sharing ya, alias kamar mandi luar.
Kalau untuk tipe Camp House itu bisa menampung hingga 17 orang lho! Letak bangunananya seperti villa, terpisah dari tipe Tree House Studio dan Tree House Bedroom. Bisa banget digunakan untuk acara gathering, meeting, ataupun acara kerohanian. Di dalamnya ada ruang tamu, ruang makan, dan dapur outdoor.
Camp House Sparks Forest Adventure.
Suasana dalam Camp House.
Malam hari, lampu-lampu cantik menghiasi area rumah pohon. Cukup dingin kala itu, namun Soto Nagrak yang enak melengkapi makan malam kami. Tak hanya itu, menu ikan goreng, ikan bakar kecap, ayam rica-rica, dan cah kangkung juga menambah kebahagiaan kami. Jika tidak menginap di Sparks Forest Adventure, kamu tetap bisa menikmati menu khas di sini. Restorannya luas terdiri dari dua lantai yang menghadap alam.
Malam cantik di Sparks Forest Adventure.
Menu makan malam super komplit.
Glamping ala Suku Indian
Keesokan pagi, kami pindah untuk menginap di Glamour Camping (Glamping). Kalau biasanya aku naik gunung dan camping di tenda beralaskan matras dan sleeping bag, kali ini aku menikmati glamping di Sparks Forest Adventure. Kasurnya tetap King Size dan ada AC pula. Kalau siang hari memang panas, tapi kalau malam hari, tanpa AC-pun sudah sejuk rasanya.
Tendanya ini mirip ala-ala Suku Indian, bentuknya agak tinggi mengerucut. Di dalamnya tetap ada colokan dan toiletries kok. Toiletries yang disediakan tetap ada sikat gigi dan handuk.Kamar mandinya ada di luar, namun tak jauh dari tenda kami. Fasilitas toilet duduk dan shower terpisah dalam beberapa bilik. Sabun sudah tersedia di kamar mandi, namun kita harus membawa shampoo masing-masing.
Glamping ala Suku Indian.
Berseberangan dengan lokasi glamping, juga ada area camping ground. Kalo mau buka tenda sungguhan juga bisa di sini. Waktu pertama kali lihat spot inipun aku langsung kebayang bisa banget untuk ngadain garden party atau wedding party lho!
Camping ground, tapi bisa juga buat wedding venue nih.
Malam hari area glamping juga dihiasi dengan lampu-lampu cantik. Suasananya jadi makin romantis gitu. Kami makan malam di gazebo dekat tenda. Kami disuguhkan menu andalan Sparks Forest Adventure, seperti; puyunghai, capcay, dan gurame asam manis. Malam indah ditutup dengan meyalakan api unggun dan BBQ-an jagung dan sosis bakar, serta wedang jahe. Setelah itu, kami bisa tidur nyenyak dengan kasur empuk di glamping.
Suasana malam di area glamping.
Kasur glamping yang bikin tidur nyenyak walaupun di tenda.
Makan malam dan BBQ-an di glamping.
Aktivitas untuk Semua Kalangan
Hari kedua, aktivitas kami cukup padat. Pasalnya Spark Forest Adventure memiliki ragam aktivitas yang seru, menyenangkan, hingga menantang adrenalin. Kalau soal spot foto, tak usah ditanya lagi, banyak sekali! Aktivitas seru yang ada di sini juga bisa kamu nikmati tanpa harus menginap.
Bird Park and Animal Feeding
Taman burung ini menjadi salah satu ikon Sparks Forest Adventure. Bahkan sebelum tiba di Sparks Forest Adventure, kami sudah menunjuk bangunan dome ini dari kejauhan karena bentuknya yang sangat ikonik.
Sekilas tempat ini mengingatkanku pada Garden by The Bay dan Jurong Bird Park di Singapura, tapi versi mininya. Kita bisa memberi makan dan berfoto bersama burung-burung warna-warni nan cantik ini. Harga tiket masuk Rp 20.000/orangdan untuk Feeding Bird Rp10.000. Dibuka dari pukul 09.00 - 16.00.
Tepat di sebelah area Bird Park and Animal Feeding terdapat area Outbond untuk anak-anak dan orang dewasa. Tempat ini bisa menjadi alternatif untuk aktivitas outing atau gathering. Tak perlu khawatir untuk mencoba aktivitas seru yang menguji adrenalin ini karena petugas outbond selalu siaga menjaga. Bagian yang paling seru itu waktu flying fox dari ketinggian 9 meter. Namun untuk menikmati aktivitas outbond berat badan maksimal 70 kg ya.
Area Outbond.
Waterpark
Kami naik wara-wiri dari tempat penginapan ke lokasi waterpark yang berada di dekat lobby depan. Luasnya bukan main, ada 8 jenis waterpark yang bisa digunakan untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, seperti; kolam renang dewasa, kolam renang anak-anak, kolam arus, dan lain-lain.
Main di Waterpark.
Perosotan melingkar yang wajib dicoba.
Ada perosotan melingkar yang harus kamu coba menggunakan ban renang. Setelah meluncur suara teriakan kamipun sudah terdengar sangat kencang. Jika perutpun ikut berteriak sehabis berenang, ada food court yang menawarakan berbagai makanan dan minuman dengan harga paket.
Harga tiket masuk Rp35.000/orang (weekday), Rp 50.000/orang (weekend), paket grup untuk 20 orang free 1 orang. Penyewaan gazebo Rp50.000, bean bed Rp10.000, ban renang double Rp40.000, dan ban renang single Rp35.000. Jam buka pukul 09.00 - 16.00.
Kebun kecil untuk bahan makanan.
Selain penginapan unik dan berbagai aktivitas seru, ada hal lain yang menarik perhatianku yaitu kebun kecil yang ada di sepanjang jalan menuju lokasi restoran. Beberapa tanaman dari kebun itu digunakan sebagai bahan makanan menu di Sparks Forest Adventure, seperti; kangkung, daun singkong, terong, cabai, serai, dan ikan gurame.
Di sebelahnya juga ada kolam pancing dan kita bisa memancing di sana. Sayangnya saat kami mau memancing, cuaca sedang panas terik sehingga ikannya tak ada yang muncul. Ternyata menu makan kami selama dua malam itu, bahan-bahannya diambil dari perkebunan sendiri. Tanaman dan pohon yang ada di sini bukan hanya sebagai penghias tapi juga menghasilkan bahan makanan yang segar.
Yuk staycation di Tree House dan Glamping Sparks Forest Adventure!
Hello! I’m Irene from Indonesia. Thank you for visiting my blog. Basicly I’m graduated from Bachelor of Graphic Design. But in my quarter century, I started to write my journey through my personal blog. Read more about me here.
1 komentar: