Hari ketiga pendakian ke Everest Base Camp via Gokyo, kami tiba di Namche Bazaar. Sebuah desa kecil nan menawan di jantung Pegunungan Himalaya, Nepal. Namche Bazaar terletak di ketinggian 3440 mdpl, kalau di Indonesia kurang lebih seperti berada di Puncak Rantemario, Gunung Latimojong Sulawesi Selatan. Kalo dulu lihat Dataran Tinggi di Dieng atau Dusun Butuh di Lereng Gunung Sumbing yang dibilang Nepal van Java, akhirnya kesampaian juga menginjakkan kaki di Namche Bazaar!
Biasanya para pendaki akan melakukan aklimatisasi di Namche Bazaar sebelum melanjutkan perjalanan ke Everest Base Camp atau gunung-gunung lainnya di Himalaya. Kami menginap dua malam di Hotel Snow Land, Namche Bazaar. Penginapan di sini masih dilengkapi dengan kamar mandi dalam dan fasilitas charging gratis. Tapi aku sempat menggunakan fasilitas air hangat untuk mandi dan membayar sebesar 600 NPR (sekitar Rp70ribuan).
Vlog: Part-1 14 Days Everest Base Camp via Gokyo
Aklimatisasi adalah penyesuaian tubuh dengan ketinggian tertentu. Perumpamaannya seperti ini; aku pernah mendaki ke Gunung Kerinci di ketinggian 3805 mdpl, sedangkan titik yang akan kucapai lebih dari 5000 mdpl, yaitu Gokyo Ri, 5357 mdpl, Kala Pathhar 5644 mdpl, dan Everest Base Camp 5364 mdpl. Jadi tubuh ini harus beradaptasi dengan suhu dan ketinggian agar dapat bertahan hingga titik tujuan.
Dari Namche Bazaar, aku akan aklimatisasi ke Sagarmatha Next (3775 mdpl) dan Hotel Everest View (3800 mdpl), lalu kembali ke Namche Bazaar lagi. Begitulah cara kerja aklimatisasi, naik-turun ketinggian untuk beradaptasi. Hal ini harus dilakukan untuk menghindari resiko terkena penyakit ketinggian Acute Mountain Sickness (AMS).
Namche Bazaar menawarkan perpaduan sempurna antara keindahan alam dan alam yang menakjubkan dan kekayaan budaya Sherpa yang unik. Mungkin sebagian besar orang menganggap Sherpa adalah sebutan untuk porter dan identik sebagai pemandu lokal. Tapi sebenarnya Sherpa adalah nama suku! Sherpa adalah kelompok etnis yang berasal dari Tibet Timur.
Mereka terkenal karena ketangguhannya untuk bertahan dalam ketinggian ekstrem dan kekuatannya untuk membawa barang-barang pendakian dalam jumlah besar. Dalam kehidupan sehari-hari, Sherpa memiliki mata pencaharian sebagai petani dan peternak.
Namun dalam dunia pendakian, Sherpa bekerja sebagai pemandu lokal atau porter yang bertanggung jawab atas keselamatan para pendaki dan memastikan kebutuhan pendakian cukup. Tapi sebenarnya tidak semua porter yang membawa barang pendakian disebut Sherpa karena belum tentu mereka berasal dari Suku Sherpa.
Salah satu tokoh Sherpa yang terkenal adalah Sherpa Tenzing Norgay, yang menjadi deretan orang pertama dan menemani Sir Edmund Hillary ke Puncak Everest, Puncak Tertinggi di Dunia pada tahun 1953. Akupun sangat beruntung dan bersyukur, pemandu lokal kami Pasang dan Phuri juga adalah Sherpa yang sangat tangguh dan passionate dalam dunia pendakian. Bagiku kehadiran Sherpa sangat penting dalam pendakian kami menuju ke Everest Base Camp.
Bisa dibilang Namche Bazaar adalah desa dengan fasilitas yang sangat lengkap dan memanjakan mata. Selain penginapan, ada banyak restoran, kafe, toko perlengkapan outdoor, toko souvenir, salon, hingga apotek! Rasanya aku ingin stay lebih lama untuk eksplor Namche Bazaar. Ada beberapa tempat lain yang bisa kita kunjungi saat berada di Namche Bazaar seperti Museum Sherpa dan Sagarmatha National Park Museum.
Hujan sepanjang hari menemani perjalanan kami saat melakukan aklimatisasi. Tapi aku senang sekali bisa menyempatkan diri untuk mengunjungi Sagarmatha Next. Sebuah tempat yang mengusung sustainability dan waste management yang ada di Pegunungan Himalaya. Bayangkan ada tempat semacam ini di ketinggian sekitar Gunung Rinjani lho! Tempat ini hanya berbeda 200 meter elevasi sebelum Hotel Everest View. Pastikan kamu mengunjungi Sagarmatha Next saat aklimatisasi ya!
Hotel Everest View terkenal akan panorama Gunung Everest dan deretan pegunungan Himalaya lainnya saat cuaca cerah. Sayangnya, saat itu cuaca hujan sehingga gunung es terlihat menampakkan saljunya tipis-tipis. Tapi sebenarnya, aku penasaran juga lho kalau menginap di Hotel Everest View itu kayak gimana ya? Kali aja next time ada kesempatan untuk berkunjung lagi.
Tonton video perjalananku menuju ke Everest Base Camp di channel Youtube: Pinktravelogue ya! Semoga bisa menjadi referensi perjalananmu dan selamat mendaki online!
_____
Keep in Touch
0 komentar: